Pages

Jumat, 25 Oktober 2024

Diana Cristiana Da Costa Ati Penerima SATU Indonesia Award Tahun 2024 Bidang Pendidikan

 

Diana Cristiana Da Costa Ati Penerima SATU Indonesia Aeards Tahun 2023 Bidang Pendidikan
Diana Cristiana Da Costa Ati

Seorang perempuan harus pinter, kenapa demikian? Karena seorang anak butuh bimbingan dari orang tua. Disini saya akan bercerita tentang seorang wanita yang berasal dari daerah terpencil di kota Papua yaitu Diana Cristiana Da Costa Ati yang telah menjadi simbol inspirasi bagi banyak orang dengan perjuangannya dalam memajukan pendidikan seorang guru asal dari Nusa Tenggara Timur.

 

Diana Cristiana Da Costa Ati merupakan guru penggerak daerah terpencil di kabupaten Mappi - Papua Selatan sejak tahun 2018. Dia terpilih sebagai penerima apresiasi program 14th SATU Indonesia Awards tahun 2023 di bidang Pendidikan. Satu Indonesia Awards merupakan agenda tahunan Astra, penghargaan ini diberikan kepada individu atau kelompok yang memiliki inovasi di bidang pendidikan, kesehatan, lingkunan, teknologi dan kewirausahaan.

 

Diana Cristianan Da Costa Ati lahir di Atambua, Nusa Tenggara Timur dengan memulai kariernya sebagai guru tahun 2018 melalui Program Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) yang dirujuk oleh Bupati Mppi yaitu Bapak Kristosimus Yohanes Agawema yang bekerjasama dengan Gugus Tugas Papua dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Program ini bertujuan untuk mengirimkan guru-guru yang berdedikasi ke daerah-daerah terpencil di Papua untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan.

 

Untuk penempatan lokasi pengabdian sebagai guru, Diana Cristianan Da Costa ditempatkan di Kampung Kaibusene, Distrik Haju – Kabupaten Mappi – Propinsi Papua Selatan. Banyak kendala yang dihadapi oleh Diana Cristiana Da Costa seperti perberdayaan budaya, geografis dan fasilitas yang sangat terbatas, namun Diana tetap gigih dalam menjalankan tugasnya sebagai guru, dia tinggal di rumah warga setempat sebelum akhirnya memiliki rumah dinas.

 

Diana Cristiana Da Costa Ati
Diana Cristiana Da Costa Ati

Perjalanan Diana di Kampung Ati 

Dalam perjalanan kariernya, Tahun 2021 Diana menandatangani kontrak baru sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri Atti, Kampung Atti, Distrik Minyamur – Kabupaten Mappi – Papua Selatan. Dapat dibayangkan, Sekolah ini berada di tengah ladang, hutan, rawa-rawa dan perairan dengan jarak sekitar 1 km dari pemukiman kampung Atti. Perjalanan menuju Sekolah Dasar Atti memakan waktu sekitar 9 jam dari Merauke – ibukota Propinsi Papua Selatan yang melibatkan perjalanan dengan berbagai moda transportasi seperti pesawat, perahu dan berjalan kaki.  

 

Perjalanan Diana di kampung Atti tidaklah mudah, namun dengan dedikasi dan kerja kerasnya menunjukkan betapa pentingnya peran seorang guru dalam mengubah masa depan anak-anak, Diana terus membuka pintu pendidikan bagi generasi muda di Papua Selatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

 

Dengan adanya program GPDT, Diana berhasil membantu anak-anak Papua untuk belajar membaca dan menulis. Tidak hanya mengajar mata pelajaran umum, namun Diana menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada siswa-siswi disekolahnya. Saat Diana pertama kali mengajar di Sekolah Dasar Negeri Atti jumlah peserta didiknya 65 orang. Per Juli tahun lalu jumlah siswa di SD Negeri Atti bertambah menjadi 85 orang. Tahun 2022 sebanyak 24 siswa SD Negeri Atti berhasuk masuk ke SMP, dan mereka sekarang sudah duduk di kelas VIII.

 

Diana sangat bersyukur atas inovasinya, karena mendapat dukungan dari Astra dan telah diberikan penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2023 dalam bidang pendidikan. Astra selalu memberikan ruang untuk berkolaborasi dengan kegiatan di pedalaman setiap harinya. Pada kegiatan belajar mengajar, Astra men-support tablet belajar agar anak-anak mengenal digital  

 

Penulis

Adi Putih

Minggu, 01 September 2024

Reza Permadi Penerima SATU Indonesia Awards Tahun 2023 Bidang Teknologi

Reza Permadi Penerima SATU Indonesia Awards Tahun 2023 Bidang Teknologi
Reza Permadi Penerima Satu Indonesia Awards Tahun 2023


Pemuda asal DKI Jakarta telah menerima Apresiasi Astra SATU – Indonesia Awards Tahun 2023 bidang Teknologi melalui AVMS, seorang Reza Permadi lulsan dari Master of Sustainable Tourism yang memiliki minat tinggi terhadap industri pariwisata. Karena itu dia menciptakan sebuah System Atourin Visitor Management (AVMS) yang berfungsi Sebagai alat ukur untuk mendata dan mengorganisir pengunjung yang datang dan pergi ke desa wisata melalui system reservasi tiket online. Pengelola dapat mengatur kuota pengunjung harian yang dapat membantu mengurangi mass tourism pungutan liar dan sampat tiket. 

Tujuan Reza Permadi menciptakan AVMS untuk membangun pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan Sumber Daya Manuasia local di sektor Pariwisata. Sejauh ini AVMS telah berhasil digunakan oleh 85 desa wisata di Indonesia dan Reza Permadi telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 200 pengelola desa wisata. 

Wisatawan memilih tanggal kunjungan dan mendapatkan tiket elektronik dengan QR code setelah pembayaran, yang memudahkan akses tanpa antrean. Data pengunjung, penjualan, dan pendapatan terpusat dalam sistem, meningkatkan transparansi dan validitas informasi, serta mendukung pengambilan keputusan untuk strategi promosi.

 

AVMS bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengurangi pungutan liar melalui beberapa inisiatif :

1.    Regulasi dan Kebijakan, AVMS mendukung penerapan regulasi yang jelas dalam pengelolaan pariwisata, membantu pemerintah daerah dalam menegakkan aturan yang mengurangi praktik pungli.

2.    Sistem Pelaporan: AVMS menyediakan kanal pelaporan bagi pengunjung untuk melaporkan pungutan liar, yang kemudian dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli).

3.    Pendidikan dan Kesadaran: AVMS berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak negatif pungli, mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pariwisata.

4.    Pengawasan dan Evaluasi: AVMS membantu pemerintah dalam mengawasi dan mengevaluasi praktik pungli di destinasi wisata, sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegahnya. 

Dengan kolaborasi Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) untuk mengoptimalkan pemanfaatan personil dan satuan kerja dalam pemberantasan pungutan liar ini, AVMS berkontribusi pada pengelolaan pariwisata yang lebih baik dan berkelanjutan.

 

AVMS (Atourin Visitor Management System) dapat memotivasi karyawan untuk melaporkan tindakan pungutan liar melalui beberapa strategi seperti AVMS menyediakan kanal pelaporan yang mudah digunakan melalui aplikasi atau situs web resmi, hal ini memudahkan karyawan untuk melaporkan kejadian pungutan liar tanpa hambatan. 

Dalam hal pendidikan dan kesadaran, AVMS berperan dalam meningkatkan kesadaran karyawan tentang dampak negatif pungutan liar. Untuk Jaminan Keamanan dan Perlindungan, AVMS menjamin keamanan dan perlindungan bagi karyawan yang melaporkan tindakan pungutan liar. Hal ini memotivasi karyawan untuk melaporkan kejadian tanpa takut akan retribusi atau balas dendam. 

Dengan demikian, AVMS tidak hanya memudahkan proses pelaporan melainkan juga memotivasi karyawan dengan memberikan jaminan keamanan dan perlindungan, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif dalam pemberantasan pungutan liar. 

AVMS (Atourin Visitor Management System) tidak secara spesifik menyebutkan metode enkripsi yang digunakan untuk melindungi laporan dalam dokumentasi yang tersedia. Namun, berdasarkan prinsip-prinsip keamanan data yang umum digunakan dalam sistem manajemen data.

 

Reza Permadi
Reza Permadi


Apa itu AES ? 

AES (Advanced Encryption Standard) adalah algoritma enkripsi simetris yang sangat populer dan kuat. Ia menggunakan kunci kriptografi 128, 192, atau 256 bit untuk mengenkripsi dan dekripsi data pada blok 128 bit. AES telah menjadi standar industri untuk keamanan data dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk penyimpanan cloud dan transaksi online.

 

Ada 2 sisterm dalam Advance Encryption Standars :

1.    Enkripsi Asimetrismerupakan Metode enkripsi asimetris seperti RSA menggunakan pemfaktoran bilangan prima untuk mengenkripsi dan dekripsi data. RSA sangat sulit untuk dipatahkan karena memerlukan penyelesaian bilangan prima yang sangat besar, sehingga membuat serangan brute force hampir tidak mungkin dilakukan.

2.    Enkripsi Simetris yaitu menggunakan kunci yang sama untuk mengenkripsi dan dekripsi data. Kunci ini harus dipertahankan dengan aman untuk mencegah akses tidak sah.

 

Dalam konteks AVMS, penggunaan metode enkripsi yang canggih seperti AES atau enkripsi asimetris seperti RSA dapat memastikan bahwa laporan tetap terjaga kerahasiaannya. Namun, tanpa informasi spesifik dari AVMS, tidak dapat dipastikan secara pasti metode enkripsi yang digunakan. 

Tahun 2030 mendatang Reza Permadi berencana untuk meningkatkan penggunaan AVMS hingga 4.500 desa wisata di Indonesia pada tahun 2030, dengan tujuan membangun pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan SDM lokal di sektor pariwisata. 

Dengan demikian, AVMS merupakan inovasi teknologi yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pariwisata di Indonesia.

 

Penulis : Adi Putih 


Rabu, 31 Januari 2024

Pentingnya Digitalisasai Untuk Pelaporan Penyakit Kusta

Pentingnya Digitalisasi Untuk Pelaporan Penyakit Kusta
Pentingnya Digitalisasai Untuk Pelaporan Penyakit Kusta


Indonesia merupakan peringkat ketiga besar dibawah india dan brazil untuk penderita penyakit kusta. Meskipun telah banyak kemajuan dalam penanganan dan penyembuhan kusta, masih banyak masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan tentang penyakit kusta. Oleh karena itu tgl 30 Januari 2024 NLR dan KBR mengadakan Live streaming terkait “Peringatan Hari Kusta Sedua 2024” dengan menampilkan narasumber Bp. Agus Wijayanto, MMID direktur Eksekutif NLR Indonesia dan Ibu Hana Krimawati, M. Sc selaku Pegiat kusta dan Analis Kebijakan (Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan-Minister Office).

 

Masih saja penderita kusta mendapakan stigma dari masyarakat, sehingga menambah daftar panjang masalah pencegahan dan penanganan kusta. Saat ini Penanganan Kusta harus dilakukan dengan hati-hati dan menjaga privasi serta martabat penderita kusta, dimana diskriminasi terhadap penderita kusta tidak hanya melanggar hak asasi manusia, namun dapat memperburuk kondisi mereka.

 

Penderita kusta harus diperlakukan seperti orang biasa, tanpa ada stigma negatif yang selama ini melekat dimasyarakat terhadap mereka. Kesadaran akan penyakit kusta dari lintas generasi yang rendah membuat penyakit kusta menjadi masalah kesehatan yang cukup penting untuk ditangani.

 

Hana Krismawati, M.Sc
Hana Krismawati, M.Sc

Hana Krismawati, M.Sc 

Selaku Pegiat Kusta dan Analis Kebijakan tentunya sosialisasi yang sudah dijalani ibu Hana Krismawati adalah Program Implementatif Pencegahan kusta, yaitu mengenai kesadaran tentang penyakit kusta sangatlah penting. Tidak sekedar himbauan atau anjuran saja, melainkan upaya percepatan untuk mendeteksi dan pencegahan penularannya bisa segera dilakukan.

 

Pada tahun 2023 terdeteksi penyakit kusta sebanyak 14.200 orang penderita kusta baru dari 17.000, karena itu harus segera dieliminasi. Dengan adanya edukasi melalui live streaming yang dilakukan oleh KBR dan NLR Indonesia sangat membantu masyarakat agar memahami pencegahan dan penyembuhan penyakit kusta melalui tulisan yang disebarkan oleh para blogger.

 

Penyembuhan Kusta

Penyembuhan kusta membutuhkan pendekatan medis yang komprehensif. Perawatan kusta modern melibatkan penggunaan antibiotik yang efektif dalam membunuh bakteri penyebab kusta. Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Selain antibiotik, perawatan juga harus melibatkan perawatan luka, rehabilitasi fisik, dan dukungan psikososial.

 

Kesehatan dan Pencegahan Kusta 

Kesehatan merupakan faktor penting dalam pencegahan kusta. Kondisi tubuh yang sehat dan sistem kekebalan yang kuat dapat membantu melawan infeksi kusta. Oleh karena itu, menjaga kesehatan secara umum sangat penting. Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga kebersihan diri adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya kusta.

 

Agus Wijayanto, MMID
Agus Wijayanto, MMID

Agus Wijayanto, MMID

Sebagai direktur Eksekutif NLR Indonesia tentunya mempunyai strategi bagaimana mencegah Penyakit Kusta, selama ini NLR Indonesia sudah bekerjasama dengan berbagai instasi pemerintahan. Karena NLR Indonesia merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam pencegahan penyakit kusta sejak tahun 1976. Dalam hal ini, Media sangat penting dalam menginformasikan mengenai penyakit kusta ini.

 

Ada tiga point utama yang telah dilakukan oleh NLR Indonesia yaitu :

1. Mendorong kebijakan daerah agar lebih baik dalam menangani kusta

2. Bekerjasama dengan tenaga ahli Puskesmas

3. Melakukan voicing the voice untuk mendorong OYPMK dalam menginspirasi orang lain sehingga deskriminasi terhadap mereka bisa berakhir

Pentingnya mengakhiri diskriminasi bagi pasien kusta, karena itu keluarga pasien harus memberi dukungan penuh dan OYPMK tidak boleh dikucilkan.

 

Di Papua Barat menjadi provinsi dengan prevalensi penderita kusta terbanyak dalam arti setiap 10.000 penduduk cukup tinggi, sedangkan di Jawa Tengan dan Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi. Agar jumlah penderita kusta bisa kita tekan, bisa dilakukan melalui transformasi Kementerian Kesehatan dengan 6 pilar, salah satunya adalah transformasi layanan primer yaitu  Puskesmas yang menjadi rujukan pertama masyarakat yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap sehingga penderita kusta bisa di deteksi di puskesmas tanpa harus ke Rumah Sakit.

 

Pentingnya Digitalisasi Untuk Pelaporan Penyakit Kusta 

Saat ini digitalisasi pelaporan penyakit kusta sudah mulai digalakkan agar pasien tercatat dan bisa segera ditangani. Selain itu pelaporan digitalisasi juga bisa melihat kemandirian obat bagi pasien untuk mencegah langkah-langkah penyakit kusta lebih baik lagi. Sebagai terobosan baru bagi Kemenkes yang dapat diapresiasikan oleh NLR Indonesia dengan menjangkau lebih dari 30 persen kabupaten/kota di Indonesia dalam bersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah, Kemenkes dan NLR Indonesia berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyakit kusta ini, dengan harapan agar bisa lebih baik lagi.    

 

Kesimpulan 

Peringatan Hari Kusta Sedunia 2024 merupakan kesempatan bagi masyarakat dunia untuk membahas pentingnya penyembuhan, penanganan, kesehatan, pencegahan, dan pola makan terkait kusta. Penyembuhan kusta membutuhkan pendekatan medis yang komprehensif, sementara penanganan harus dilakukan dengan penuh empati dan tanpa stigma. Pencegahan kusta dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan secara umum dan mengonsumsi makanan bergizi. Semua upaya ini penting untuk mengurangi dampak kusta di masyarakat dan mencapai dunia yang bebas dari kusta.

 

Salam Blogger

Adi Putih