![]() |
Daneil Sedik |
Ditengah hingar binger transformasi digital Indonesia. Seringkali
terdengar narasi tentang kesenjangan seperti : Infrastuktur, akses dan literasi
teknologi yang masih menjadi jurang pemisah Indonesia bagian barat dan timur ,
terutama wilayah Papua. Dulu, insfrastruktur menuju Papua sangat sulit
dijangkau, namum berkat adalah perubahan dari reformasi, akses menuju Papua
semakin mudah dijangkau.
Daniel Sedik merupakan sosok pemuda Papua kelahiran Sorong
yang memilih untuk membawa pulang ilmu dan mimpinya untuk membangun tanah
kelahiran malalui jalur Teknologi. Selain lulusan Informatika dari salah satu
Perguruan Tinggi Yogyakarta, Daniel Sedik seorang representasi dari “Tong Juga Bisa” bahwa anak-anakPapua
bisa menciptakan dan mengusai teknologi canggih.
Setelah menyelesaikan studinya, Daniel Sedik aktif di
berbagai Komunitas Teknologi dan Kewirausahaan, kemudian Daniel Sedik
mendidikan sebuah PT. Kasuari Solusi Teknologi, yang bergerak dalam sebuah software
house yang berfokus pada solusi IT, dengan satu misi utama yaitu “Memberdayakan Papua melalui Teknologi yang Adiktif
dan Relevan dengan kebutuhan local”
Mengapa Teknologi
Menjadi Kunci di Papua Barat?
Dari kawasan 3T (tertinggal, terdepan, terluar) merupakan
bagian dari Papuan Barat yang memiliki tantangan dalam pembangunan, mengapa
demikian? Karena pembangunan fisik memang gencar dilakukan, namum dari segi
digitalisasi, Papua Barat masih tertinggal. Karena dengan keterbatasan akses internet,
minimnya sumber daya manusia (sdm) di bidang IT, dan kurangnya perhatian pada
pengembangan system digital yang memadai yang merupakan beberapa isu krusial.
Menurut Daniel Sedik, infrastruktur di wilayahnya tertinggal
5 hingga 10 tahun dibandingkan kota-kota besar di Jawa dan Sumatera merupakan
fakta yang harus dihadapi. Namun Daniel melihat, ini bukan sebagai penghalang,
melainkan peluang besar.
![]() |
Daniel Sedik |
Program “Pemanfaatan
Teknologi untuk Papua Berdaya” tentang menciptakan ekosistem di mana
masyarakat local, khususnya anak-anak muda Papua dapat menjadi produsen, bukan
hanya pengguna teknologi. Program ini mempunya Tiga Pilar Pemberdataan Visi yaitu
:
1. Peningkatan Infrastruktur dan akses lokal yang adaptif yaitu pekerjaan rumah besar pemerintah, dimana Daniel menjadi timnya fokus pada solusi yang mengisi kekosongan. Merka berupaya menyediakan layanan konsultasi IT yang mendukung digitalisasi di tingkat pemerintah daerah dan swasta. Proyek ini membuat system informasi yang dapat menampung keluhan warga dan menautkannya langsung ke pihak yang berwenang, sebagaimana ide yang pernah dia sampaikan.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Lokal Berbasis Skill Digital, fokusnya adalah pembuatan konten media, vlogging dan pengolahan media sosial. Langkah proaktif untuk menjadikan pemuda local sebagai duta digital yang mempromosikan potensi daerah secara menarik
3. Mengangkat potensi Lokal melalui Platform Digital (Pacific Bliss), di sektor ekonomi, Daniel Sedik berfokus pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang merupakan tulang punggung ekonomi rakyat Papua. Daniel menyadari bahwa UMKM lokal yang bergerak di bidang Pariwisata dan Penginapan, seringkali terpinggirkan dari platform-platfoem besar Nasional yang di dominasikan oleh hotel dan bisnis bermodal besar.
Perjuangan Daniel Sedik merupakan cerminan dari filosofi yang
lebih dalam. Daniel menyadari bahwa selama ini Papua sering dianggap sebagai
end-user atau konsumen teknologi. Daniel ingin membalik narasi, dai ingin
menunjukkan bahwa anak-anak Papua memiliki kapasitas dan kreativiyas untuk
membuat aplikasi software dan produk teknologi yang canggih dan mampu bersaing.
Moto ini mendorongnya untuk terus menuntut pemerintah daerah agar melibatkan
putra-putri Papua yang memiliki keahlian di bidang IT.
Penutup : Menuju Papua
Digital yang Berdaulat
Kisah Daniel Sedik dengan program “Pemanfaatan Teknologi
untuk Papua Berdaya” merupakan sebuah topik modern tentang perjuangan membangun
kedaulatan digital dari Timur. Dengan semangat pantang menyerah, Daniel Sedik
tidak hanya membangun sebuah perusahaan IT, namun dia sedang membangun jembatan
digital yang menghubungkan mimpi generasi muda Papua dengan masa depan
Indonesia Emas 2045. Karena itu Daniel Sedik mendapat penghargaan SATU
Indonesia Award 2024 bidang Teknologi. Sebagai pengingat bahwa revolusi
digital di Indonesia tidak akan lengkap tanpa memberdayakan setiap sudit
nusantara, yang dimulai dari tanah Papua Barang, Ungkap Daniel Sedik.
#APA2025-KSB
Penulis
Adi Putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar