Pages

Rabu, 31 Januari 2024

Pentingnya Digitalisasai Untuk Pelaporan Penyakit Kusta

Pentingnya Digitalisasi Untuk Pelaporan Penyakit Kusta
Pentingnya Digitalisasai Untuk Pelaporan Penyakit Kusta


Indonesia merupakan peringkat ketiga besar dibawah india dan brazil untuk penderita penyakit kusta. Meskipun telah banyak kemajuan dalam penanganan dan penyembuhan kusta, masih banyak masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan tentang penyakit kusta. Oleh karena itu tgl 30 Januari 2024 NLR dan KBR mengadakan Live streaming terkait “Peringatan Hari Kusta Sedua 2024” dengan menampilkan narasumber Bp. Agus Wijayanto, MMID direktur Eksekutif NLR Indonesia dan Ibu Hana Krimawati, M. Sc selaku Pegiat kusta dan Analis Kebijakan (Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan-Minister Office).

 

Masih saja penderita kusta mendapakan stigma dari masyarakat, sehingga menambah daftar panjang masalah pencegahan dan penanganan kusta. Saat ini Penanganan Kusta harus dilakukan dengan hati-hati dan menjaga privasi serta martabat penderita kusta, dimana diskriminasi terhadap penderita kusta tidak hanya melanggar hak asasi manusia, namun dapat memperburuk kondisi mereka.

 

Penderita kusta harus diperlakukan seperti orang biasa, tanpa ada stigma negatif yang selama ini melekat dimasyarakat terhadap mereka. Kesadaran akan penyakit kusta dari lintas generasi yang rendah membuat penyakit kusta menjadi masalah kesehatan yang cukup penting untuk ditangani.

 

Hana Krismawati, M.Sc
Hana Krismawati, M.Sc

Hana Krismawati, M.Sc 

Selaku Pegiat Kusta dan Analis Kebijakan tentunya sosialisasi yang sudah dijalani ibu Hana Krismawati adalah Program Implementatif Pencegahan kusta, yaitu mengenai kesadaran tentang penyakit kusta sangatlah penting. Tidak sekedar himbauan atau anjuran saja, melainkan upaya percepatan untuk mendeteksi dan pencegahan penularannya bisa segera dilakukan.

 

Pada tahun 2023 terdeteksi penyakit kusta sebanyak 14.200 orang penderita kusta baru dari 17.000, karena itu harus segera dieliminasi. Dengan adanya edukasi melalui live streaming yang dilakukan oleh KBR dan NLR Indonesia sangat membantu masyarakat agar memahami pencegahan dan penyembuhan penyakit kusta melalui tulisan yang disebarkan oleh para blogger.

 

Penyembuhan Kusta

Penyembuhan kusta membutuhkan pendekatan medis yang komprehensif. Perawatan kusta modern melibatkan penggunaan antibiotik yang efektif dalam membunuh bakteri penyebab kusta. Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Selain antibiotik, perawatan juga harus melibatkan perawatan luka, rehabilitasi fisik, dan dukungan psikososial.

 

Kesehatan dan Pencegahan Kusta 

Kesehatan merupakan faktor penting dalam pencegahan kusta. Kondisi tubuh yang sehat dan sistem kekebalan yang kuat dapat membantu melawan infeksi kusta. Oleh karena itu, menjaga kesehatan secara umum sangat penting. Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga kebersihan diri adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya kusta.

 

Agus Wijayanto, MMID
Agus Wijayanto, MMID

Agus Wijayanto, MMID

Sebagai direktur Eksekutif NLR Indonesia tentunya mempunyai strategi bagaimana mencegah Penyakit Kusta, selama ini NLR Indonesia sudah bekerjasama dengan berbagai instasi pemerintahan. Karena NLR Indonesia merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam pencegahan penyakit kusta sejak tahun 1976. Dalam hal ini, Media sangat penting dalam menginformasikan mengenai penyakit kusta ini.

 

Ada tiga point utama yang telah dilakukan oleh NLR Indonesia yaitu :

1. Mendorong kebijakan daerah agar lebih baik dalam menangani kusta

2. Bekerjasama dengan tenaga ahli Puskesmas

3. Melakukan voicing the voice untuk mendorong OYPMK dalam menginspirasi orang lain sehingga deskriminasi terhadap mereka bisa berakhir

Pentingnya mengakhiri diskriminasi bagi pasien kusta, karena itu keluarga pasien harus memberi dukungan penuh dan OYPMK tidak boleh dikucilkan.

 

Di Papua Barat menjadi provinsi dengan prevalensi penderita kusta terbanyak dalam arti setiap 10.000 penduduk cukup tinggi, sedangkan di Jawa Tengan dan Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi. Agar jumlah penderita kusta bisa kita tekan, bisa dilakukan melalui transformasi Kementerian Kesehatan dengan 6 pilar, salah satunya adalah transformasi layanan primer yaitu  Puskesmas yang menjadi rujukan pertama masyarakat yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap sehingga penderita kusta bisa di deteksi di puskesmas tanpa harus ke Rumah Sakit.

 

Pentingnya Digitalisasi Untuk Pelaporan Penyakit Kusta 

Saat ini digitalisasi pelaporan penyakit kusta sudah mulai digalakkan agar pasien tercatat dan bisa segera ditangani. Selain itu pelaporan digitalisasi juga bisa melihat kemandirian obat bagi pasien untuk mencegah langkah-langkah penyakit kusta lebih baik lagi. Sebagai terobosan baru bagi Kemenkes yang dapat diapresiasikan oleh NLR Indonesia dengan menjangkau lebih dari 30 persen kabupaten/kota di Indonesia dalam bersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah, Kemenkes dan NLR Indonesia berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyakit kusta ini, dengan harapan agar bisa lebih baik lagi.    

 

Kesimpulan 

Peringatan Hari Kusta Sedunia 2024 merupakan kesempatan bagi masyarakat dunia untuk membahas pentingnya penyembuhan, penanganan, kesehatan, pencegahan, dan pola makan terkait kusta. Penyembuhan kusta membutuhkan pendekatan medis yang komprehensif, sementara penanganan harus dilakukan dengan penuh empati dan tanpa stigma. Pencegahan kusta dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan secara umum dan mengonsumsi makanan bergizi. Semua upaya ini penting untuk mengurangi dampak kusta di masyarakat dan mencapai dunia yang bebas dari kusta.

 

Salam Blogger

Adi Putih 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar