D
|
alam
mencintai, ada 3 level cinta.
ü Level 1: Semua tentang SAYA
ü Level 2: Cinta bersyarat
ü Level 3: Cinta tanpa kondisi
LEVEL 1:
Saat seseorang di level satu, yang dia pikirkan adalah
dirinya sendiri. Dia hanya ingin apa yang ia inginkan alias manja dan
kekanak-kanakan. It's all about me.
Jika seseorang berada dilevel ini, ia akan MEMAKSAKAN
kehendaknya untuk merubah siapapun agar menjadi seperti yang ia mau.
Contoh kalimat yang sering terlontar adalah: "Gimana cara buat nyadarin playgirl", "Gimana bikin cewe cuek jadi ga cuek", "Gimana bikin cewe pendiem jadi banyak ngomong", "Gimana cara bikin cewe yang benci jadi suka".
Contoh kalimat yang sering terlontar adalah: "Gimana cara buat nyadarin playgirl", "Gimana bikin cewe cuek jadi ga cuek", "Gimana bikin cewe pendiem jadi banyak ngomong", "Gimana cara bikin cewe yang benci jadi suka".
Pada level ini, seseorang akan BERJUANG mati-matian demi
merubah orang lain agar menjadi seperti yang ia mau.
Ia akan merasa dirinya adalah PEJUANG CINTA, padahal dirinya adalah PEJUANG EGO. Ego untuk merubah orang lain.
Ia akan merasa dirinya adalah PEJUANG CINTA, padahal dirinya adalah PEJUANG EGO. Ego untuk merubah orang lain.
Cinta bukanlah tentang berjuang untuk merubah orang lain.
Cinta adalah tentang PENERIMAAN TOTAL akan diri orang lain.
Saat seseorang dilevel ini, ia akan merasakan beban berat dan
stress yang luar biasa karena hidupnya akan penuh perjuangan.
Ia lelah namun harus terus berjuang "demi cinta" yang sebenarnya tanpa ia sadari adalah demi ego.
Ia lelah namun harus terus berjuang "demi cinta" yang sebenarnya tanpa ia sadari adalah demi ego.
Ia akan berjuang untuk merubah seseorang dengan embel2
"demi dapat cinta", dan berjuang untuk mempertahankan cinta yang
sudah ia dapatkan.
Jika ia gagal, ia ingin bunuh diri karena ia merasa
perjuangan nya yang besar telah disia-siakan.
Jika kamu pernah merasakan hal itu, kamu berada di level 1
dalam mencintai.
LEVEL 2:
Pada level ini, seseorang akan menjadi lebih efektif
karena dia tidak terlalu memaksakan lagi kehendaknya. Namun ia akan bertingkah
laku seperti seorang PEDAGANG.
Ia akan memberikan cinta dengan syarat dan kontrak.
"Kalau kamu setia, aku setia". "Kalau kamu baik, aku juga
baik". "Kalau kamu cuek, aku juga cuek".
Pada level ini, "perjuangan cinta" mungkin
tidak terlalu berat lagi karena seseorang lebih bisa menerima orang lain NAMUN
DENGAN SYARAT dan KONDISI.
Disinilah masalahnya.
Seseorang yang mencintai dengan syarat akan
mengalami banyak drama dan politik, karena cinta adalah tentang JUAL BELI.
Seseorang tidak akan bebas dan nyaman menjadi
dirinya sendiri karena harus sesuai dengan syarat dan kondisi dari orang lain.
Cinta tidaklah jadi nyaman, melainkan hanyalah
menjadi sebuah persaingan, sebuah "game".
Keduanya tampak mencintai namun diam2 saling munafik
karena tidak menjadi diri sendiri demi menjaga syarat dan kondisi.
Itulah mengapa banyak terjadi perselingkuhan diam2.
Didepan tampak manis, dibelakang stress sehingga butuh kenyamanan yang hanya
didapat dari selingkuhan.
Cinta dengan syarat bagaikan sangkar emas yang
tampak indah namun memenjarakan jiwa.
Jika kamu pernah merasakan hal ini, kamu berada di
level 2 dalam mencintai.
LEVEL 3:
Pada level ini, seseorang HANYA PEDULI MENCINTAI
dengan tulus. Ia menerima secara total akan seseorang. Jika seseorang dicintai
dengan cinta tanpa kondisi, maka seseorang tersebut akan merasakan sebuah
kelegaan.
Ia akan BEBAS menjadi dirinya sendiri, baik atau
buruk, tanpa topeng, tanpa bullshit. Disinilah kekuatan cinta tanpa syarat.
Jika kamu mencintai seseorang tanpa syarat,
seseorang yang menerima cinta mu akan BEBAS menjadi dirinya sendiri dan merasa
benar-benar dicintai dengan tulus.
Disitulah keindahan cinta. Disitulah KENYAMANAN
berada. Disitulah AKHIR dari perjuangan cinta dan AWAL dari KENIKMATAN cinta.
"Kamu bisa menjadi dirimu sendiri apa adanya,
aku bisa menjadi diriku sendiri apa adanya, dan kita saling menerima serta
saling mencintai."
Itu cukup.
Lalu bukankah kalau seseorang itu tulus maka gampang
di'injak-injak dan diguna-gunakan?
Tidak begitu.
Saat kamu TULUS mencintai seseorang dan menerima
seseorang tersebut apa adanya, maka kamu TIDAK AKAN melakukan pengorbanan. Kamu
cukup mencintai SEMAMPU KAMU.
Yang membuatmu sakit hati, merasa di'injak-injak dan
diguna-gunakan adalah karena KAMU melakukan sesuatu DILUAR BATAS KEMAMPUAN mu
yang kamu anggap sebagai PENGORBANAN, sehingga saat "pengorbanan" mu
tidak terbalas, kamu merasa DICURANGI.
Cinta bukanlah soal pengorbanan, karena setiap
pengorbanan selalu ada keinginan untuk MINTA BALASAN. Jika kamu cinta, maka
kamu tulus.
Untuk menjadi tulus, maka berikanlah SESUAI BATAS
KEMAMPUAN agar kamu tidak merasa rugi saat tidak dibalas.
Saat kamu TULUS, seseorang akan menghargai pemberian
mu. Jika kamu berkorban, seseorang akan memperlakukan mu SEMENA-MENA.
Lalu bagaimana jika sudah mencintai dengan tulus
tapi seseorang yang kita cintai tidak kunjung merespon dan terkesan cuek luar
biasa?
Jika itu kasusnya, maka TERIMA DIRINYA APA ADANYA.
Jika dia cuek, kamu cukup MELANGKAH PERGI, bukan malah berusaha merubahnya
menjadi seseorang yang sesuai keinginan mu.
Melangkah pergi bukan berarti berhenti mencintai,
melainkan kamu cukup mencintai nya dari jauh.
MENCINTAI tidak ada batasnya, namun WAKTU ada
batasnya. Oleh karena itu, gunakanlah waktu mu untuk orang-orang yang MERESPON
kamu, dibandingkan buang waktu untuk membuat orang yang cuek agar merespon
kamu.
Toh jika kamu berhasil merubah orang cuek jadi
perhatian, ia tidak akan perhatian terlalu lama. Saat TRIK dan "GAME"
kamu terbongkar, maka ia akan kembali cuek. Lagipula, cinta adalah tentang
kenyamanan.
Apakah nyaman untuk terus munafik demi membuat
seseorang yang cuek jadi perhatian? ..apakah LAYAK?
Hal paling indah didunia ini adalah saat kamu dapat
bersama orang-orang yang mencintai kamu apa adanya dan kamu bebas menjadi
dirimu sendiri apa adanya saat bersama mereka.
Kenyataan nya, tidak semua orang dapat menerima kamu
apa adanya. Luangkan waktumu HANYA untuk mencari dan melewati waktu bersama
mereka yang menerima mu apa adanya.
Disitulah keindahan hidup. Disitulah kualitas
kebahagiaan berada.
Sebuah pertanyaan yang sering ditanyakan tentang
level 3 mencintai adalah, "orang yang menerima saya apa adanya bukanlah
orang yang status sosial nya lebih tinggi dari saya.
Saya mau yang lebih kaya, terkenal dan cantik untuk
dapat menerima saya apa adanya. Gimana tuh?"
Jawaban nya adalah dengan mengembangkan karakter mu
agar dapat COCOK dengan mereka yang kamu inginkan, bukan dengan berusaha
MERUBAH mereka yang tidak cocok. Dengan kata lain, tingkatkan karaktermu.
Namun satu hal yang perlu diperhatikan, meningkatkan
karakter BUKAN BERARTI merubah dirimu.
Pakaian bisa berubah, penampilan bisa berubah,
pikiran bisa berubah, wawasan bisa berubah, tapi SIAPA KAMU SEBENARNYA tidak
bisa berubah.
Oleh karena itu, tingkatkan karaktermu SESUAI
seperti yang kamu inginkan agar kamu tidak kehilangan dirimu yang sebenar-benarnya.
SAAT KETIGA LEVEL BERTEMU:
Level 1 + Level 1 = BENCANA
Level 1 + Level 2 = DRAMA
Level 1 + Level 3 = GA LAMA
Level 2 + Level 2 = POLITIK
Level 2 + Level 3 = PENGHIANATAN
Level 3 + Level 3 = CINTA SEJATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar