Pages

Rabu, 06 Desember 2017

dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG

K
anker Serviks merupakan tumor ganas leher rahim, yaitu bagian paling bawah pada uterus. Kanker Serviks dapat di cegah dengan pemindaian pap smear dan vaksi HPV. 

Tapi terkadang penderita Kanker Serviks tidak menunjukkan gejala, dikarenakan mungkin ada pendarahan yang tidak teratur atau rasa sakit.

Mungkin benar tidak ada gejalanya, namun penderita Kanker Serviks dapat mengalami beberapa faktor yang menyebabkan :
* area nyeri di tulang punggung.
* keadaan nyeri selama berhubungan seksual.
* menstruasi di tandainya bercak, menstruasi abnormal, menstruasi berat atau menstruasi tak teratur.
* keputihan abnormal atau pendarahan abnormal vagina.
* kelelahan, mual atau penurunan berat badan.

Pengobatan Kanker Serviks tergantung pada tingkat stadium.pengobatan tersebut termasuk operasi, radiasi, dan kemoterapi.

Terapi Radiasi Eksternal
Terapi radiasi eksternal merupakan pengobatan yang menggunakan radiasi sinar X atau pancaran berenergi tinggi yang digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker dan memperkecil tumor.

Brakiterapi
Menempatkan bahan radioaktif ke dalam tubuh untuk mengurangi atau mengurangi penderita Kanker Serviks.

Loop Electrical Exsicion Procedure
Yaitu penggobatan yang menggunakan kawat yang dipanaskan dengan arus listrik untuk menggakat sel dan jaringan yang tidak normal dari serviks dan vagina.

Radioterapi
Pengobatan yang menggunakan sinar X dan pancaran energi tinggkat tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel abnormal.

Konisasi Serviks
Yaitu operasi pengangkatan sampel jaringan berbentuk kerucut dari serviks atau yang lebih dikenal sebagai biopsi kerucut.

Kemoterapi
Membunuh sel-sel yang tumbuh atau berkembang biak terlalu cepat.

Histerektomi
Operasi pengangkatan rahim (uterus).

Serviksektomi
Operasi pengangkatan serviks bagian bawah rahim (uterus) yang terhubung dengan vagina.

Bedah Beku
Operasi yang menggunakan suhu dingin ekstrem untuk menghancurkan bagian yang sakit.

Limfadenektomi
Operasi pengangkatan kelenjar getah bening.

Diseksi Kelenjar Getah Bening Retroperitoneal
Operasi pengangkatan kelenjar getah bening di belakang bagian perut untuk melihat apakah kanker di pelvis atau perut telah menyebar.

Kenapa vaksin itu ada yang pro dan ada yang kontra, dok ? Apa yang harus kita percayai ? Lalu bagaimana kita menyaring informasi tersebut ?

Iya jadi begini, vaksin itu bisa diberikan pada wanita (anak perempuan mulai usia 9 tahun), semakin muda usia wanita, serta sebelum dia melakukan intercross maka perlindungannya terhadap kanker akan semakin tinggi. 

Yang kedua pemberian vaksin ini, vaksin itu kan berisi Human Papiloma Virus (HPV) terus yang dilemahkan, jadi karena dia (HPV) dilemahkan maka dia akan merangsang tumbuh untuk membentuk antibodi, ini antigen yang merasang antibodi baru. 

Nah ada beberapa pendapat, termasuk teman sejalan tidak menghendaki atau tidak suka dengan vaksin. 

Karena gini, pada wanita yang sudah melakukan intercross atau sudah mempunyai anak kemudian deteksi pap smearnya bagus itu dianggap dia belum melakukan itercross. 

Intercross itu apakah akan selalu bebas dari HPV, belum tentu, jadi dalam pemikiran kita negara Indonesia ini, negara fokus dengan tingkat infeksi yang masih sangat tinggi, kemungkina HPV itu sedikit-sedikit sudah ada tapi antibodi muncul sendiri. 

Nah jadi kalau kita deteksi dalam 5 tahun pap smearnya bagus tidak usah di vaksinasi, apalagi kalau cuma 1 pasangannya.




CERITA IBU ELI YANG PENUH SEMANGAT AKAN KEHIDUPAN TENTANG PENYAKIT KANKER SERVIKS

1 komentar:

  1. Oh faksin ternyata bisa yah mulai dari 9 tahun. Keren jadi makin terlindungi kalo dilakukan sejak usia dini. :)

    BalasHapus