Mengenal Parkinson
A
|
pa sih itu sebenarnya penyakit Parkinson ? Nama
penyakit parkinson diambil dari nama penemunya, James Parkinson. Menurut Ketua Klinik
Parkinson dan Gangguan Gerak RS Premier Jatinegara, Dr Sukono Djojoatmodjo,
Sp.S., parkinson adalah penyakit degenerasi yang menyerang otak karena
kurangnya dopamine dalam otak.
Gejala utamanya, gangguan pergerakan, dan gangguan
non motorik. Pada pasien yang menyandang penyakit parkinson, ada gangguan kognitif
dalam berbagai derajat.
Penyakit parkinson, menurut Dr Sukono, sulit dicegah
dan disembuhkan karena penyebabnya sendiri sulit diketahui pasti. Yang jelas,
ketika individu kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine, zat penting dalam
proses pengiriman sinyal antara sel - sel saraf otak untuk mengatur gerakan,
maka individu akan mengalami beberapa gejala parkinson.
Gejala Parkinson
·
Pertama,
gemetar tidak terkontrol di tangan atau kaki saat istirahat.
·
Kedua,
kaku anggota gerak.
·
Ketiga,
gerakan melambat, gangguan berjalan, dan gangguan keseimbangan.
Untuk mengurangi gejala - gejala tersebut, dapat
dilakukan dengan beberapa terapi seperti levodopa, carbidopa, dan entacapone
yang membantu mengontrol gerakan tubuh penyandang parkinson.
Selain itu, diperkenalkan juga terapi musik, yang
membantu penyandang memulai gerakan berdasarkan ritme musik.
Adapun usia yang rentan terserang parkinson adalah
60 tahun meskipun 1 dari 20 kasus menyerang pasien usia 40. Prevelensi penyakit
parkinson di dunia mencapai sekitar 6,3 juta.
Sebanyak 1,6 per 100 orang di atas 65 tahun dan 1
per 50 orang di atas 80 tahun terserang parkinson.
Pelihara lingkungan dengan sebaik - baiknya, jangan
buang batrai bekas atau pestisida sembarangan.
Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang
memburuk secara bertahap dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan
gerakan tubuh.
Akibatnya, penderita kesulitan mengatur gerakan
tubuhnya, termasuk saat berbicara, berjalan, dan menulis.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, penyakit
ini memburuk secara bertahap seiring berjalannya waktu, dan terbagi menjadi 5
tingkatan (stadium) seperti dijelaskan di bawah ini:
Tingkatan Stadium Penyakit Parkinson
·
Stadium
1.
Pada stadium 1, gejala
penyakit Parkinson tergolong ringan dan tidak mengganggu aktivitas penderita.
·
Stadium
2.
Jangka waktu perkembangan
penyakit Parkinson dari stadium 1 ke stadium 2 berbeda pada tiap penderita,
dapat berlangsung dalam hitungan bulan atau tahun. Pada tahap ini, gejala mulai
terlihat.
·
Stadium
3.
Penyakit Parkinson stadium 3
ditandai dengan gejala yang makin jelas terlihat. Gerak tubuh mulai melambat,
dan mulai mengganggu aktivitas penderita.
·
Stadium
4.
Pada tahap ini, penderita
mulai kesulitan berdiri atau berjalan. Gerak tubuh penderita akan semakin
melambat, sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk menunjang aktivitasnya.
·
Stadium
5.
Penyakit Parkinson stadium 5
dapat membuat penderita sulit atau bahkan tidak bisa berdiri sama sekali.
Penderita juga dapat mengalami waham (delusi) dan halusinasi.
Penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan atau
kematian sel saraf di bagian otak yang disebut susbstantia nigra. Hal itu
menyebabkan berkurangnya produksi dopamin sehingga gerakan tubuhpun melambat.
Pengobatan Penyakit Parkinson
Ada beberapa metode penanganan Penyakit Parkinson.
Metode penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Metode Pengobatan Parkinson
·
Terapi
suportif, seperti fisioterapi.
·
Penggunaan
obat-obatan, seperti antikolinergik dan levodopa.
·
Prosedur
bedah.
Walau tidak dapat diobati, Penyakit Parkinson dapat
dicegah. Berolahraga dan rutin mengonsumsi makanan kaya antioksidan dipercaya
dapat mengurangi risiko sesorang terkena Penyakit Parkinson.
Penyakit parkinson sendiri adalah penyakit yang
terjadi akibat kerusakan otak dan saraf progresif yang memengaruhi gerakan
(sistem motorik). Penyakit ini menyebabkan degenerasi sel saraf secara bertahap
di otak tengah.
Penyakit parkinson disebabkan oleh rusaknya sel
saraf di otak bagian substantia nigra yang memproduksi dopamin.
Dopamin yang berkurang akan menyebabkan gerakan
tubuh melambat. Lama - kelamaan hal ini akan menjadi penyakit parkinson.
Substantia nigra berfungsi untuk mengirim pesan ke
berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot tubuh.
Pesan akan dikirimkan dari sel otak ke saraf dan otot melalui dopamin.
Gejala awal penyakit ini biasanya cukup sulit
dikenali. Beberapa di antaranya adalah merasa lemah atau kaku pada bagian tubuh
tertentu. Selain itu, penderita sering merasa gemetar ringan pada satu tangan.
Kerusakan sel saraf di otak ini bisa disebabkan oleh
banyak hal, misalnya genetik, usia, faktor lingkungan, dan lainnya.
Terkait faktor usia, parkinson biasanya diderita
oleh orang yang berusia di antara 50 - 70 tahun. Semakin bertambahnya usia,
maka resiko semakin tinggi. Sedangkan faktor lingkungan yang meningkatkan resiko
parkinson misalnya polusi udara.
Penyakit Parkinson Bukanlah Penyakit Stroke
Stroke dan parkinsonisme vaskular adalah dua
penyakit saraf yang sering dijumpai, terutama pada kaum usia lanjut.
Keduanya memiliki gejala yang serupa dan sama - sama
dapat menyebabkan kelumpuhan. Tidak heran bila banyak yang bingung bagaimana
membedakannya.
Berbeda Proses Penyakitnya
Stroke disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di
otak. Terdapat setidaknya dua macam stroke, yaitu stroke penyumbatan dan stroke
perdarahan.
Pada stroke penyumbatan, terjadi penyempitan
pembuluh darah atau bekuan darah yang lepas dan menyumbat pembuluh darah di
otak. Sementara stroke perdarahan terjadi akibat pecahnya satu atau sejumlah
pembuluh darah.
Lebih Berbahaya Stroke atau Parkinsonisme Vaskular
Parkinsonisme vaskular terjadi akibat kejadian
stroke yang berulang di masa lampau. Satu atau lebih kejadian stroke, terutama
stroke penyumbatan, menyebabkan sel otak mengalami kerusakan dan menimbulkan
gejala parkinsonisme.
Hal ini juga yang menjadi perbedaan antara
parkinsonisme vaskular dengan penyakit Parkinson. Pada penyakit Parkinson,
terjadi penuaan pada sel otak terutama di area substansia nigra.
Lumpuh Akibat Stroke vs. Parkinsonisme Vaskular
Baik stroke maupun parkinsonisme vaskular dapat
menyebabkan kelemahan anggota tubuh atau kelumpuhan. Namun, terdapat beberapa
perbedaan di antara keduanya.
Penyakit Stroke
Pada penyakit stroke, kelemahan anggota gerak tubuh
umumnya terjadi satu sisi, kanan atau kiri meliputi tangan dan kaki. Kemunculannya
juga bersifat tiba - tiba atau mendadak.
Selain itu, kelumpuhan tersebut juga biasanya
diikuti dengan gejala stroke lainnya seperti nyeri kepala, muntah, kebas,
kesemutan, bicara menjadi pelo atau cadel, dan gangguan penglihatan.
Pada stroke perdarahan, penderitanya juga dapat
mengalami gangguan kesadaran.
Penyakit Parkinson
Sementara, kelemahan tubuh pada parkinsonisme
vaskular biasanya terjadi pada anggota tubuh bawah saja.
Karena merupakan imbas dari kejadian stroke
sebelumnya, gejala lumpuh jarang terjadi secara mendadak. Biasanya gejala
muncul perlahan tetapi terus memberat.
Lumpuh juga bukan merupakan gejala utama dari
parkinsonisme vaskular. Penderita parkinsonisme vaskular umumnya akan mengalami
beberapa gejala khas seperti postur tubuh yang tidak stabil, cenderung
membungkuk, tangan gemetar saat berisirahat, langkah kaki menjadi
pendek-pendek, wajah kaku (kadang tampak seperti topeng), dan gerakan tubuh
melambat.
Kita Bisa Mencegah Keduanya
Stroke dan parkinsonisme vaskular dapat menimbulkan
disabilitas atau kecacatan pada penderitanya, ditambah lagi hingga saat ini
belum ada satu jenis tindakan atau obat yang dapat benar - benar
menyembuhkannya. Karena itu, langkah pencegahan menjadi sangat penting.
Kabar baiknya, pencegahan untuk stroke dapat juga
mencegah parkinsonisme vaskular. Jadi, bila kita melakukan beberapa kiat
berikut, kita akan terhindar dari keduanya sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar