Pages

Sabtu, 09 November 2019

Penyakit Parkinson Bukanlah Penyakit Stroke


Mengenal Parkinson
A
pa sih itu sebenarnya penyakit Parkinson ? Nama penyakit parkinson diambil dari nama penemunya, James Parkinson. Menurut Ketua Klinik Parkinson dan Gangguan Gerak RS Premier Jatinegara, Dr Sukono Djojoatmodjo, Sp.S., parkinson adalah penyakit degenerasi yang menyerang otak karena kurangnya dopamine dalam otak.
 
Gejala utamanya, gangguan pergerakan, dan gangguan non motorik. Pada pasien yang menyandang penyakit parkinson, ada gangguan kognitif dalam berbagai derajat.

Penyakit parkinson, menurut Dr Sukono, sulit dicegah dan disembuhkan karena penyebabnya sendiri sulit diketahui pasti. Yang jelas, ketika individu kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine, zat penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel - sel saraf otak untuk mengatur gerakan, maka individu akan mengalami beberapa gejala parkinson.
 
Gejala Parkinson
·         Pertama, gemetar tidak terkontrol di tangan atau kaki saat istirahat.
·         Kedua, kaku anggota gerak.
·         Ketiga, gerakan melambat, gangguan berjalan, dan gangguan keseimbangan.
 
Untuk mengurangi gejala - gejala tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa terapi seperti levodopa, carbidopa, dan entacapone yang membantu mengontrol gerakan tubuh penyandang parkinson.

Selain itu, diperkenalkan juga terapi musik, yang membantu penyandang memulai gerakan berdasarkan ritme musik.

Adapun usia yang rentan terserang parkinson adalah 60 tahun meskipun 1 dari 20 kasus menyerang pasien usia 40. Prevelensi penyakit parkinson di dunia mencapai sekitar 6,3 juta.

Sebanyak 1,6 per 100 orang di atas 65 tahun dan 1 per 50 orang di atas 80 tahun terserang parkinson.

Pelihara lingkungan dengan sebaik - baiknya, jangan buang batrai bekas atau pestisida sembarangan.

Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh.

Akibatnya, penderita kesulitan mengatur gerakan tubuhnya, termasuk saat berbicara, berjalan, dan menulis.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, penyakit ini memburuk secara bertahap seiring berjalannya waktu, dan terbagi menjadi 5 tingkatan (stadium) seperti dijelaskan di bawah ini:

Tingkatan Stadium Penyakit Parkinson
·         Stadium 1.
Pada stadium 1, gejala penyakit Parkinson tergolong ringan dan tidak mengganggu aktivitas penderita.
·         Stadium 2.
Jangka waktu perkembangan penyakit Parkinson dari stadium 1 ke stadium 2 berbeda pada tiap penderita, dapat berlangsung dalam hitungan bulan atau tahun. Pada tahap ini, gejala mulai terlihat.
·         Stadium 3.
Penyakit Parkinson stadium 3 ditandai dengan gejala yang makin jelas terlihat. Gerak tubuh mulai melambat, dan mulai mengganggu aktivitas penderita.
·         Stadium 4.
Pada tahap ini, penderita mulai kesulitan berdiri atau berjalan. Gerak tubuh penderita akan semakin melambat, sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk menunjang aktivitasnya.
·         Stadium 5.
Penyakit Parkinson stadium 5 dapat membuat penderita sulit atau bahkan tidak bisa berdiri sama sekali. Penderita juga dapat mengalami waham (delusi) dan halusinasi.

Penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan atau kematian sel saraf di bagian otak yang disebut susbstantia nigra. Hal itu menyebabkan berkurangnya produksi dopamin sehingga gerakan tubuhpun melambat.

Pengobatan Penyakit Parkinson
Ada beberapa metode penanganan Penyakit Parkinson. Metode penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Metode Pengobatan Parkinson
·         Terapi suportif, seperti fisioterapi.
·         Penggunaan obat-obatan, seperti antikolinergik dan levodopa.
·         Prosedur bedah.

Walau tidak dapat diobati, Penyakit Parkinson dapat dicegah. Berolahraga dan rutin mengonsumsi makanan kaya antioksidan dipercaya dapat mengurangi risiko sesorang terkena Penyakit Parkinson.

Penyakit parkinson sendiri adalah penyakit yang terjadi akibat kerusakan otak dan saraf progresif yang memengaruhi gerakan (sistem motorik). Penyakit ini menyebabkan degenerasi sel saraf secara bertahap di otak tengah.

Penyakit parkinson disebabkan oleh rusaknya sel saraf di otak bagian substantia nigra yang memproduksi dopamin.

Dopamin yang berkurang akan menyebabkan gerakan tubuh melambat. Lama - kelamaan hal ini akan menjadi penyakit parkinson.

Substantia nigra berfungsi untuk mengirim pesan ke berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot tubuh. Pesan akan dikirimkan dari sel otak ke saraf dan otot melalui dopamin.

Gejala awal penyakit ini biasanya cukup sulit dikenali. Beberapa di antaranya adalah merasa lemah atau kaku pada bagian tubuh tertentu. Selain itu, penderita sering merasa gemetar ringan pada satu tangan.

Kerusakan sel saraf di otak ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya genetik, usia, faktor lingkungan, dan lainnya.

Terkait faktor usia, parkinson biasanya diderita oleh orang yang berusia di antara 50 - 70 tahun. Semakin bertambahnya usia, maka resiko semakin tinggi. Sedangkan faktor lingkungan yang meningkatkan resiko parkinson misalnya polusi udara.

Penyakit Parkinson Bukanlah Penyakit Stroke
Stroke dan parkinsonisme vaskular adalah dua penyakit saraf yang sering dijumpai, terutama pada kaum usia lanjut.

Keduanya memiliki gejala yang serupa dan sama - sama dapat menyebabkan kelumpuhan. Tidak heran bila banyak yang bingung bagaimana membedakannya.

Berbeda Proses Penyakitnya
Stroke disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak. Terdapat setidaknya dua macam stroke, yaitu stroke penyumbatan dan stroke perdarahan.

Pada stroke penyumbatan, terjadi penyempitan pembuluh darah atau bekuan darah yang lepas dan menyumbat pembuluh darah di otak. Sementara stroke perdarahan terjadi akibat pecahnya satu atau sejumlah pembuluh darah.

Lebih Berbahaya Stroke atau Parkinsonisme Vaskular
Parkinsonisme vaskular terjadi akibat kejadian stroke yang berulang di masa lampau. Satu atau lebih kejadian stroke, terutama stroke penyumbatan, menyebabkan sel otak mengalami kerusakan dan menimbulkan gejala parkinsonisme.

Hal ini juga yang menjadi perbedaan antara parkinsonisme vaskular dengan penyakit Parkinson. Pada penyakit Parkinson, terjadi penuaan pada sel otak terutama di area substansia nigra.

Lumpuh Akibat Stroke vs. Parkinsonisme Vaskular
Baik stroke maupun parkinsonisme vaskular dapat menyebabkan kelemahan anggota tubuh atau kelumpuhan. Namun, terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya.

Penyakit Stroke
Pada penyakit stroke, kelemahan anggota gerak tubuh umumnya terjadi satu sisi, kanan atau kiri meliputi tangan dan kaki. Kemunculannya juga bersifat tiba - tiba atau mendadak.

Selain itu, kelumpuhan tersebut juga biasanya diikuti dengan gejala stroke lainnya seperti nyeri kepala, muntah, kebas, kesemutan, bicara menjadi pelo atau cadel, dan gangguan penglihatan.

Pada stroke perdarahan, penderitanya juga dapat mengalami gangguan kesadaran.

Penyakit Parkinson
Sementara, kelemahan tubuh pada parkinsonisme vaskular biasanya terjadi pada anggota tubuh bawah saja.

Karena merupakan imbas dari kejadian stroke sebelumnya, gejala lumpuh jarang terjadi secara mendadak. Biasanya gejala muncul perlahan tetapi terus memberat.

Lumpuh juga bukan merupakan gejala utama dari parkinsonisme vaskular. Penderita parkinsonisme vaskular umumnya akan mengalami beberapa gejala khas seperti postur tubuh yang tidak stabil, cenderung membungkuk, tangan gemetar saat berisirahat, langkah kaki menjadi pendek-pendek, wajah kaku (kadang tampak seperti topeng), dan gerakan tubuh melambat.

Kita Bisa Mencegah Keduanya
Stroke dan parkinsonisme vaskular dapat menimbulkan disabilitas atau kecacatan pada penderitanya, ditambah lagi hingga saat ini belum ada satu jenis tindakan atau obat yang dapat benar - benar menyembuhkannya. Karena itu, langkah pencegahan menjadi sangat penting.

Kabar baiknya, pencegahan untuk stroke dapat juga mencegah parkinsonisme vaskular. Jadi, bila kita melakukan beberapa kiat berikut, kita akan terhindar dari keduanya sekaligus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar