Pneumonia? Menular, Mematikan, Namun Bisa Di Cegah Dan Diatasi

Latar Belakang

P

neumonia merupakan penyakit infeksi pada paru-paru yang menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi jaringan paru-paru (alveoli) karena dapat menyebabkan kematian.

Pneumonia yang terjadi pada balita dapat diketahui dengan adanya gejala batuk disertai dengan pernafasan yang tidak teratur, contohnya seperti bernafas yang terlalu cepa atau tarikan nafas dinding dada bagian bawah ke dalam.

 

Sejak tahun 1984 KEMENKES RI telah mengembangkan berbagai program upaya promotif dan preventif berbasis keluarga tata laksana diagnosa dan pengobatan. Yang bertujuan untuk pencegahan dan penanggulangan pneumonia.

Bagi mereka yang memiliki kondisi medis lain, yaitu kalangan lansia atau mereka yang mengalami gangguan pernafasan berat akan memerlukan pencegahan dan penanggulangan pneumonia lebih lanjut. Di seluruh dunia, 7–13% dari kasus pneumonia di kalangan anak-anak itu memerlukan perawatan intensif, sementara di negara-negara maju 22-42% orang dewasa dengan penyakit pneumonia itu diwajibkan di rawat di rumah sakit.

Bagaimana Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Pneumonia ?

Menurut Selina Patta Sumbung dan Dr. Madeleine Ramdhani Jasin Sp.A selain melihat gejala yang muncul, kondisi gangguan fungsi jaringan paru-paru (alveoli) dapat diketahui jika mereka melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan khusus, seperti:

 

-       Rontgen Dada

Dengan menggunakan sinar X, dokter dapat melihat bagian paru-paru yang terkena penyakit pneumonia.

-       Tes Darah

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui tipe virus atau bakteri yang menyebabkan gangguan fungsi jaringan paru-paru (alveoli) ini terjadi.

-       Tes Dahak

Jika benar mereka mengalami gangguan fungsi jaringan paru-paru (alveoli), maka virus atau bakteri yang menyebabkan gangguan kesehatan ini akan terlihat pada dahak.

-       Memeriksa Kadar Oksigen Darah

Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak oksigen yang ada di dalam darah mereka (si penderita pneumonia). Penyakit ini dapat menyebabkan oksigen tidak bisa masuk ke dalam aliran darah.

Bila hasil yang telah dilakukan menunjukkan gejala yang berat, maka dokter akan meminta mereka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan, diantaranya:

CT Scan

Bila penyakit infeksi paru yang mereka derita tidak kunjung sembuh, dokter akan meminta mereka untuk melakukan ct scan agar dapat dilihat kondisi paru-parunya.

Kultur Cairan Paru

Pemeriksaan ini mengharuskan dokter mengambil cairan di dalam paru-paru dan kemudian diperiksa kandungannya. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk menetukan tipe infeksi yang di derita.

Apa Saja Penyebab Penyakit Pneumonia ?

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Penyakit pneumonia ini sangat mudah ditularkan melalui udara. Penularannya terjadi ketika mereka yang terkena pneumonia ini bersin atau batuk.

Virus dan bakteri penyebab pneumonia dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan kemudian menginfeksikan ke bagian tubuh yang lain. Bakteri dan virus pneumonia dapat dikeluarkan dengan mudah saat mereka bernapas.

Siapa Saja Yang Dapat Terkena Penyakit Pneumonia ?

-       Balita yang berusia 0-2 tahun.

-       Lansia yang memasuki usia di atas 65 tahun.

-       Mereka yang pernah memiliki riwayat penyakit stroke sebelumnya.

-       Mereka yang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid.

-       Memiliki kebiasaan merokok. merokok dapat menyebabkan penumpukan lendir dan cairan di dalam paru, sehingga menyebabkan paru-paru menjadi basah.

-       Mempunyai riwayat penyakit kronis tertentu, seperti asma, diabetes, gagal jantung, cystic fibrosis, HIV dan AIDS.

-       Sedang menjalani pengobatan kanker. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat menurunkan kekebalan tubuh, sehingga bakteri atau virus penyebab pneumonia dapat masuk.

Apakah Pneumonia Bisa Di cegah ? Bagaimana Cara Mengatasinya ?

 

Infeksi sebenarnya bisa di cegah. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terkena pneumonia ialah dengan pemberian vaksin.

Vaksinasi

Pemberian vaksin merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit pneumonia.

Pneumonia pada anak juga bisa di cegah dengan cara vaksinasi. Vaksin yang diberikan pada balita yang berusia di bawah 2 tahun dengan balita yang berusia 2-5 tahun itu berbeda. Karena pneumonia pada balita cukup berbahaya, sebaiknya segera berikan vaksin dan diskusikan hal ini pada dokter.

Karena penyakit pneumonia adalah penyakit infeksi, maka untuk mengurangi resiko, mereka harus menjaga kebersihan diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir agar bakteri dan virus tidak menempel di permukaan kulit.

Melakukan pola hidup yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga rutin akan membuat sistem kekebalan tubuh semakin kuat dan mampu menangkal bakteri serta virus yang masuk ke dalam tubuh. Jauhi rokok, Kkarena merokok hanya akan membuat saluran pernapasan terinfeksi, khususnya organ paru-paru.