Siapa Kita? Perempuan-Perempuan Hebat Pembawa Perubahan Untuk Indonesia

I

bu Martha Simanjuntak adalah selaku Founder IWITA yang selalu memberikan layanan dan fasilitas serta pelatihan-pelatihan bergengsi untuk memberdayakan perempuan-perempuan di Indonesia. Dalam penutupan tahun 2018 dan untuk menyambut awal tahun baru 2019, IWITA mengundang para member setia IWITA untuk hadir dan memeriahkan acara tersebut.

Tema yang akan di ulas dan di bahas hari ini adalah "Bersama IWITA Membangun Kesadaran Perempuan Terhadap Teknologi Digital Menyongsong Era Industri". Banyak sudah dan bukan rahasia umum lagi kalau di era industri berkembang saat ini masih banyak perempuan-perempuan hebat Indonesia yang buta serta tertutup akan teknologi.

Padahal teknologi itu bermanfaat dan bisa menjadi sebuah ladang penghasilan bahkan menjadikan teknologi itu sebuah pekerjaan yang menjanjikan. Kalau saja mayoritas perempuan-perempuan Indonesia itu paham, mengerti dan mau belajar untuk menggunakan teknologi dengan bijak dapat dipastikan kalau pertumbuhan,  pendapatan bahkan hingga jumlah pengangguran itu bisa membaik di Indonesia.

Ada mungkin sebagian kecil minoritas dari kaum perempuan yang sudah melek akan teknologi tetapi belum maksimal dalam penggunaannya atau belum bisa mendapatkan penghasilan dari teknologi yang digunakannya. Dengan melihat poin-poin di atas dan kembali pada misi serta visi IWITA bersama KPPPA yang ingin memberdayakan kaum perempuan di Indonesia, akan memberikan solusinya di acara hari ini.

Acara IWITA yang berlangsung pada hari ini bertepatan dengan hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, beralamat di Burger King Pasar Festival, Jakarta.

Lalu apa solusinya? Apakah dengan teknologi para perempuan bisa mendapatkan penghasilan dan keuntungan?

BISA

Menurut ibu Mubarika selaku ketua IWITA, untuk memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan serta penghasilan dari yang namanya digital economy itu adalah dengan membuat konten.

 

Kenapa konten?

Berdasarkan hasil survei Nielsen Consumer Media pada tahun 2017, penetrasi internet mengalami peningkatan yang cukup tinggi di Indonesia. Peningkatan tersebut menjadi indikasi bahwa masyarakat Indonesia semakin gemar mengakses berbagai konten melalui media sosial.

Peningkatan tingginya konsumsi akan konten digital lewat internet di Indonesia selalu dimanfaatkan oleh sebuah brand untuk menyampaikan pesannya.

Di dalam sebuah konten yang dihasilkan terdapat peran penting media, blogger dan influencer marketing yang menjadi perwakilan para masyarakat sehingga bisa menjangkau passion dan ketertarikan masing-masing target atau grup.

Target atau grup yang menjadi sasaran para brand itu adalah kaum perempuan. Dikarenakan ketertarikan mereka terhadap sebuah konten itu jauh lebih tinggi dibandingkanlaki-laki. Karena itu konten menjadi hal yang utama dalam menari keuntungan dan penghasilan di era digital economy ini.

Hal itu pula yang menjadi tema IWITA pada hari ini. Karena memang konten itu bisa menjadi jembatan bisnis bagi para perempuan untuk terbuka dan melek akan teknologi. Karena konten yang menarik bisa menjadi tool communication yang mudah diterima oleh masyarakat

Lalu bagaimana caranya?

Ibu Mubarika berkata bahwa ada empat saluran komunikasi yang menurutnya cukup efektif untuk mendukung penyampaian konten digital kepada masyarakat terutama kaum perempuan. Empat saluran komunikasi tersebut ialah:

 

Media sosial

Content marketing

Influencer

Search engine optimisation (SEO)

Peringkat efektifitas digital marketing melalui media sosial, content marketing, influencer, dan SEO merupakan pondasi umum yang akan membangun bisnis para kaum perempuan power of women itu semakin dikenal.

Meski keempat saluran tersebut cukup efektif, tapi bukan berarti pelaku digital marketing tidak menghadapi tantangan. Ibu Mubarika mengatakan demografi dan psikografi masyarakat Indonesia yang terlalu luas, serta adanya ketertarikan ataupun perilaku yang beragam di tiap masing-masing daerah, menjadi tantangan tersendiri bagi para pembuat konten.

Apa yang viral hari ini belum tentu besok masih menjadi topik yang hangat.

Dalam dunia digital economy dan marketing dikenal istilah “It’s a Minute By Minute World”, yang di mana konten berkembang dan berubah setiap harinya.

Oleh karena itu, untuk menciptakan feedback yang diharapkan, maka isi konten haruslah berbobot dan memiliki informasi yang penting. Seperti mengamati jumlah like terhadap konten, berapa banyak orang yang berkomentar terhadap konten yang di buat dan berapa banyak orang yang membagikan konten tersebut.

Semakin banyak respon yang didapat, maka konten tersebut telah berhasil memberikan perhatian kepada banyak orang. Dan ketika respon yang diberikan sangat positif, maka konten yang di buat dapat dikatakan sebagai konten yang berkualitas. Berikut foto dan video ringkasan harapan untuk IWITA dan KPPPA di tahun 2019 pada acara tersebut