F
|
ilm “Bebas” merupakan film remake dari film Korea
Selatan yang berjudul “Sunny”. Indonesia merupakan negara keempat yang telah
berhasil me-remake film “Sunny” setelah negara Jepang, Vietnam dan Amerika
Serikat.
Dalam pembuatan film “Bebas”, Riri harus berhadapan
dengan banyak pemain. Bahkan sampai pada prosesnya film ini adalah film yang
paling banyak melibatkan tokoh utama. Sebuah rekor untuk rumah produksi yang
didirikan Mira Lesmana dan Riri.
Film ini adalah film pertama Indonesia yang proses
pengambilan gambarnya itu dilakukan di MRT Jakarta. Setiap sutradara mempunyai ide
dan metode tersendiri dalam mengarahkan film sesuai rencana serta keputusan bersama
yang telah disepakati.
Karena Riri dan Mira ingin film “Bebas” ini, sesuai versi
aslinya, dengan menampilkan sekelompok geng anak SMA yang beranggotakan enam orang
dalam dua periode penceritaan, di masa remaja dan di masa dewasa. Masing-masing
periode ini diperankan oleh orang yang berbeda.
Lamanya proses bedah naskah di film “Bebas” menurut Baim
Wong (pemeran Jojo dewasa) berlangsung selama dua bulan. Ini karena ada
beberapa produksi film yang hanya menyediakan slot reading sekitar satu sampai
dua pekan saja kepada para pemainnya.
Jangan dikira kalau pemeran pendukung itu, porsi
penampilan sedikit, maka proses latihannya pun sedikit juga. Karena para
pemeran pendukung yang terlibat dalam pembuatan film “Bebas” ini berjumlah 24
orang pemain. Dan perlakuannya pun sama dengan pemeran utama, tambah Reza
Rahadian (sosok pengacara), tokoh yang hanya muncul sekali menjelang film “Bebas”
berakhir.
Tika Panggabean (pemeran guru), mengungkapkan bahwa
dirinya senang melakoni proses reading yang panjang seperti dalam film ini.
Sebab itu membantu dirinya untuk lebih menghayati perannya.
Bahkan pernah kami mencoba latihan dengan cara
bertukar peran. Pemeran tokoh dewasa bermain sebagai tokoh remaja. Dan begitu
sebaliknya, tambah Tika Panggabean.
Langkah tersebut dilakukan agar para pemain yang
bermain dalam dua periode penceritaan ini semakin menjiwai watak dari tokoh
yang mereka perankan.
Maizura dan Marsha Timothy, pemeran Vina remaja dan
dewasa, menceritakan bahwa pengalaman latihan bertukar peran itu sangat
menyenangkan.
Sementara Susan Bachtiar dan Sheryl Sheinafia, sebagai
pemeran Kris dewasa dan remaja, memanfaatkan latihan bertukar peran tersebut
untuk saling belajar dan saling memahami peran mereka masing - masing.
Karena alur penceritaan di film “Bebas” ini maju
mundur dari masa lalu ke masa sekarang. Dari masa sekarang ke masa lau,
fokusnya adalah pembacaan yang dilakukan para pemain tidak boleh seperti pembacaan
saat reading film biasa.
Bagi Riri, penting untuk setiap pemain mengenali
keseluruhan watak dari tokoh yang akan mereka perankan.
Berkat metode reading yang telah mereka terapkan, para
pemain merasa pemeran tokoh dalam film ini adalah satu orang yang sama, bukan
dua orang yang berbeda yang memerankan satu tokoh yang sama.
Pepatah bijak mengatakan, jangan hanya melihat sebuah
buku dari judul dan sampulnya saja. Begitulah saya, yang sempat berprasangka
buruk saat membaca judul film terbaru yang disutradarai Riri Riza dengan
produsernya Mira Lesmana.
Persepsi mayoritas orang awam terhadap kata “Bebas”
memang bisa menjadi catatan miring bahkan negatif terhadap sebuah film. Namun “Bebas”
dalam Film karya anak bangsa ini dijamin jauh dari kesan buruk. kalaupun ada hal
yang bernilai negatif, percayalah semua itu akan sirna dengan alur yang 90% mengandung
pesan dan moral positif.
Seperti apa chemistry para pemain setelah melahap
berbagai metode latihan reading yang panjang, bisa teman – teman saksikan saat
film “Bebas” tayang di bioskop mulai 3 Oktober 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar