Pentingnya Peran Media Dan Isu Kusta |
Ajiwan Arief Hendradi S.S selaku Direktur Solider.id menyampaikan bahwa data
BPS pada tahun 2020, Indonesia memiliki sekitar 22,5 juta penduduk difabel atau
kurang lebih 5% dari total populasi penduduk. Nah … untuk mengupas lebih dalam
lagi kita akan bahas di live streaming Berita KBR yang diselenggarakan
kerjasama NLR Indonesia dan Kantor Berita Radio di 105 Radio Jaringan KBR dan
104.2 MSTri FM Jakarta, dipandu Host Rizal Wijaya.
Sekitar tahun
2000 yang lalu, Aktivitis difabel pada lembaga Sasaa Inklusi dan Gerakan
Advokasi Difael (SIGAB), media online menjadi salah satu senjata untuk
menyebarkan berita dengan cepat dan mudah diterima dan pada saat itu Solider
menjadi salah satu portal berita bagi difabel. Dengan harapan Solider bisa
dijangkau lebih luas, sebagai stakeholder, dan masyarakat luas dalam menyuarakan
isu difabel.
Ajiwan Arief Hendradi S.S
Dilihat dari kacamata redaktur Solider.id, media pun masih memberitakan
kelompok difabel sebagai subjek yang luar biasa dan sesuatu yang ajaib.
Akibatnya respons masyarakat terhadap kelompok difabel menjadi berlebihan,
bahkan tak lazim. Contohnya, media membingkai seorang tunanetra sebagai sosok
inspiratif karena berhasil meraih gelar S3.
Cerita Ajiwan bahwa dia seorang penyandang tuna netra yang hendak keluar
rumah sendirian, tetangganya meragukan kemampuannya tanpa ada yang menemani. “Apakah
bapak bisa keluar rumah sendirian” ungkap tetangga sebelah. Begitu juga bila
ada kelompok difabel muncul di tempat umum, masih menjadi bahan tontonan.
Karena itu Ajiwan mengajak masyarakat untuk lebih ramah kepada kelompok
difabel. Beberapa upaya menjadikan lingkungan yang inklusi menurutnya adalah
dengan lebih mengenal dan memperdalam isu difabel, berinteraksi langsung dengan
difabel, hingga kampanye isu inklusi lewat media sosial atau media lain yang
dapat dijangkau. Penggunaan diksi dan pemilihan angle yang tepat dalam
pemberitaan media juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Pembahasan Stigma Kusta |
Stigma Kusta
Penyakit kusta dianggap sebagai penyakit kutukan, isu kusta sejak zaman
media konvensional seperti era kejayaan surat kabar serta televisi analog,
menjadi topik pemberitaan.
Rizal Wijaya Host Ruang Publik KBR pada live streaming ini, NLR Indonesia
merupakan Salah satu yang peduli untuk menyuarakan isu kusta yang melakukan
kolaborasi dengan Berita KBR. Perlu penyebaran informasi secara benar dan
komprehensif, faktanya kusta yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae
di Indonesia cukup tinggi, bahkan Indonesia saat ini tercatat sebagai negara
dengan kasus kusta tertinggi di dunia.
Kusta adalah penyakit menular menahun, kusta ditularkan melalui kontak
dengan kulit pasien dalam waktu yang lama. Penularan kusta bisa melalui udara
atau droplet,gejala kusta terlihat khas dengan tanda yang spesifik, yaitu
bercak putih atau kemerahan di kulit, kerusakan saraf tepi, menurut Badan
Kesehatan Dunia(WHO) jenis kusta terdiri dari Pausibasilar dan Multibasiler.
Tips Ajiwan Arief Hendardi, S.S untuk menangkal hoax yang memanfaatkan
situs-situs terpercaya yang berkompeten menyuarakan isu disabilitas, bisa masyarakat
mengkonsultasikan kepada lembaga terkait. Seperti Sigap ataupun NLR Indonesia
yang memang concern dengan isu kusta.
Perlu corong media sebagai wahana mensosialisasikan isu kusta dan
distabilitas, bagaimana nantinya orang yang pernah mengalami kusta tetap
berdaya dalam menjalani hidupnya. Selain itu perlu upaya lebih keras dari semua
lapisan masyarakat agar negeri tercinta bebas kusta.Solider news.com adalah
media alternatif menyuarakan distabilitas di Indonesia, bahwa perlindungan dan
pemenuhan hak para disabilitas adalah prioritas.
Peran Media dalam Menyuarakan Isu Kusta
Solidernews juga
membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berkontibusi, ada beberapa
kategori yang bisa menjadi pilihan bahkan kalau dimuat kita dapat
honorarium. Tidak ada persyaratan khusus, asal sesuai dengan standart
jurnalistik yang ada. Sebagai blogger kita juga bisa menjadi jembatan, yang
menyiarkan, memberikan informasi, dan sosialisasi terkait kusta agar lebih
banyak yang tahu. Semoga pemerintah juga makin gencar mensosialisasikan kusta,
agar makin banyak yang terliterasi.
Penulis : Adi
Putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar